Bacaanyang tepat ketika sujud melakukan sahwi berdasarkan dalil di atas adalah sebagai berikut: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. "Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.". Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku. Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi sujud sahwi. Foto pixabayAda kalanya seorang umat Muslim merasa lupa atau tidak sengaja melakukan kesalahan ketika mendirikan sholat wajib. Tak perlu khawatir dengan hal itu karena Allah SWT telah memberikan solusi lewat utusan para nabi dan suatu hari Rasulullah SAW lupa jumlah rakaat ketika shalat. Seusai shalat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat shalat atau tidak. Rasulullah SAW menjawab, "Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat shalat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan shalatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi." HR. Bukhari & MuslimSebelum mengikuti anjuran Rasulullah SAW tersebut, ada baiknya untuk mengetahui apa itu sujud Sujud SahwiUmat Muslim Sedang Melakukan Shalat, Sumber KumparanSujud sahwi adalah sujud yang dilakukan untuk menutup kekurangan ketika lupa saat sholat. Sujud sahwi dikerjakan sebelum atau sesudah salam. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan umat Muslim disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi, antara lainKekurangan rakaat dan baru sadar seusai sholat, maka langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam. Kelebihan jumlah rakaat, maka langsung sujud sahwi setelah salam. Meninggalkan tasyahud awal. Ilustrasi sujud sahwi. Foto PixabayMengenai hukumnya, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri mengatakan, mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang makmum yang lupa di belakang imam tidak wajib melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa dan makmum wajib melakukannya Sujud SahwiSejumlah ulama memiliki kesepakatan mengenai bacaan pada saat sujud sahwi, yaitu sama seperti bacaan sujud dalam sholat seperti biasa. Selain itu juga dapat membaca bacaan berikutุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ"Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw"Artinya "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa."

Sehinggadalam pandangan mereka, lafadz bacaan sujud sahwi itu sama saja dengan lafadz sujud-sujud yang lainnya, yaitu: ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰. Subhaana rabbiyal a'la. Mahasuci Allah Yang Mahatinggi. Sedangkan sebagian ulama lainnya menganjurkan untuk membaca lafadz khusus, walau pun tidak ditemukan dalil yang tegas atau valid

๏ปฟ403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID BgS7XPvWWAqDg3u8qNiD404w4eJnUi-vM62JbmOlvPOHrIaMFUZ5nA==
Bacajuga: Cara Sujud Sahwi: Sebab, Bacaan, dan Hukumnya. Tata Cara Sujud Sahwi. Menurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama, sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapa
Sujud sahwi dilakukan saat lupa dalam salat. Yuk, simak pengertian, dalil, hukum, tata cara sujud sahwi, bacaan sujud sahwi, hingga hikmah melakukannya berikut ini. โ€” Sujud sahwi merupakan salah satu amalan yang diajarkan dalam agama Islam. Sujud sahwi dilakukan karena seseorang melupakan sesuatu gerakan dalam salat, seperti lupa duduk tahiyat awal, ragu dengan jumlah rakaat yang sudah dilakukan, atau kelebihan dan kekurangan rakaat. โ€œWahiya, aku juga pernah huhuhuโ€ฆโ€ Apa saja sih perkara dalam salat yang membuat umat Muslim dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi demi menyempurnakan salatnya? Lalu, apakah ada hadits dari Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tentang cara sujud sahwi? Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai sujud sahwi berikut ini. Apa Itu Sujud Sahwi? Sujud sahwi adalah sebuah sunnah yang dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam dalam salat. Kata sahwi memiliki arti lupa. Amalan ini disebut dengan sujud sahwi karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam salat. Dengan kata lain, sujud sahwi dilakukan untuk menutup kekurangan saat salat yang disebabkan karena lupa. Dalil tentang Sujud Sahwi Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW lupa jumlah rakaat saat salat. Setelah salat, beliau ditanya oleh para sahabat, โ€œYa Rasulullah, apakah ada perubahan jumlah rakaat dalam salat?โ€ Rasulullah SAW menjawab, โ€œSaya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian juga lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikanlah salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi.โ€ HR. Bukhari & Muslim HR Muslim juga pernah mengisahkan ajaran Rasulullah SAW mengenai sujud sahwi yang berbunyi, โ€œApabila kalian ragu dalam jumlah bilangan rakaat salat, maka tinggalkan keraguan dan ambillah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia salat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan salatnya. Lalu jika ternyata salatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.โ€ Baca Juga 10 Nama Malaikat dalam Islam beserta Tugasnya Alasan Melakukan Sujud Sahwi Jadi, sujud sahwi dilakukan pada saat apa? Ada beberapa alasan atau keadaan yang menyebabkan kamu disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi. Kekurangan rakaat salat dan baru sadar usai salat. Kelebihan jumlah rakaat. Ragu dengan jumlah rakaat yang sudah dilakukan. Meninggalkan tasyahud awal karena lupa. Meninggalkan atau melebihkan suatu gerakan salat. Mengerjakan sesuatu ketika salat yang menyebabkan salat tidak sah. Membaca doa yang salah atau keliru dengan gerakan salat yang seharusnya dilakukan. Tata Cara Sujud Sahwi Cara melakukan sujud sahwi bisa dilakukan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi, โ€œSetelah Rasulullah SAW menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi sebelum salam.โ€ HR. Bukhari dan Muslim. Dari hadits di atas bisa kita simpulkan bahwa tata cara sujud sahwi adalah sebagai berikut Lakukan sujud sahwi sama seperti sujud dalam salat biasanya. Mengucapkan takbir terlebih dahulu setiap akan turun sujud. Dilakukan sebanyak dua kali, dipisahkan dengan duduk sejenak. Setelah melakukan sujud sahwi sebanyak dua kali, dilanjutkan dengan salam untuk mengakhiri salat. Bacaan Sujud Sahwi Berikut adalah bacaan sujud sahwi dalam bahasa Arab, latin, dan artinya seperti yang dianjurkan oleh beberapa ulama. ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ Bacaan Latin Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw. Artinya โ€œMaha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.โ€ Namun, bacaan di atas sebetulnya belum ditemukan dalilnya dalam Al-Quran ataupun Hadits. Maka, beberapa ulama lain pun mengatakan untuk membaca bacaan sujud seperti biasanya saat sujud sahwi yaitu, Subhana rabbiyal aโ€™la. Baca Juga 15 Manfaat Zikir bagi Umat Islam beserta Manfaat dan Caranya Hukum Sujud Sahwi Seperti yang sudah sempat disebutkan di awal, hukum melakukan sujud sahwi adalah sunnah. Untuk itu, salat kamu tidak akan batal apabila tidak melakukannya. Namun, apabila kamu salat bersama imam dan imam melakukan sujud sahwi, maka kamu wajib untuk mengikutinya. Hikmah dari Sujud Sahwi Tak hanya untuk menyempurnakan salat, melaksanakan sujud sahwi juga bisa memberikan hikmah dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti Memberikan kesadaran bahwa kita merupakan hamba Allah SWT yang lemah dan tidak pernah luput dari kesalahan Menumbuhkan sikap rendah diri di hadapan Allah SWT sekaligus kesadaran akan keagungan Allah SWT Menyadarkan bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa sehingga harus banyak meminta ampun dan bertaubat kepada Allah SWT Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai sujud sahwi, mulai dari pengertian, dalil, tata cara, hingga bacaannya. Semoga bisa memudahkan kamu untuk melakukan ibadah ini selanjutnya ya. Untuk kamu yang ingin belajar lebih banyak tentang agama, langsung aja yuk cari guru terbaiknya di Ruangguru Privat. Bisa bebas pilih guru dan atur sendiri jadwal belajarmu, lho! Referensi Pengertian Sujud Sahwi, Hukum dan Dalil [daring]. Tautan Diakses 20 Januari 2023 Tata Cara Sujud Sahwi [daring]. Tautan Diakses 20 Januari 2023 Bacaan Sujud Sahwi dan Artinya [daring]. Tautan Diakses 20 Januari 2023

Membacadoa ketika melakukan sujud sahwi. Sebagian ulama berpendapat bacaan sujud sahwi sama dengan bacaan sujud dalam shalat dan sebagian lagi berpendapat doa sujud sahwi adalah sebagai berikut. ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ุงูŽูŠูŽุณู’ู‡ููˆู’. Artinya: Mahasuci Zat yang tidak tidur dan tidak pernah lupa.

Sujud sahwi sunnah dilakukan ketika seseorang dalam shalatnya melakukan salah satu dari lima hal. Pertama, ketika meninggalkan sunnah abโ€™ad. Sunnah abโ€™ad dalam shalat meliputi qunut, tasyahud awal, shalawat pada Nabi pada saat tahiyyat, shalawat pada keluarga Nabi pada saat tahiyyat akhir, dan duduk tasyahud awal. Ketika seseorang meninggalkan salah satu dari berbagai macam sunnah abโ€™ad tersebut maka ia disunnahkan melaksanakan sujud lupa melakukan sesuatu yang membatalkan shalat bila dilakukan dengan sengaja, seperti seseorang lupa memperpanjang bacaan dalam iโ€™tidal dan duduk di antara dua sujud. Sebab dua rukun ini tergolong rukun qashir yang tidak boleh dipanjangkan. Ketiga, memindah rukun qauli ucapan bukan pada tempatnya, sekiranya memindah rukun qauli ini bukan termasuk yang membatalkan shalat. Seperti membaca Al-Fatihah pada saat duduk di antara dua sujud dan contoh-contoh yang ragu dalam hal meninggalkan sunnah abโ€™ad. Seperti seseorang ragu apakah telah melaksanakan qunut atau belum, maka dalam hal ini ia disunnahkan sujud sahwi, sebab pada hakikatnya hukum asal ia dianggap tidak melaksanakan qunut melakukan perbuatan yang berkemungkinan tergolong sebagai tambahan. Seperti seseorang pada saat melaksanakan shalat isyaโ€™ ragu apakah telah sampai rakaat ketiga atau sudah keempat. Maka dalam keadaan tersebut hitungannya harus berpijak pada rakaat ketiga, sehingga ia wajib untuk menambahkan satu rakaat lagi dan sebelum salam ia disunnahkan melaksanakan sujud sahwi, sebab shalatnya berkemungkinan terdapat tambahan satu jugaโ€ข Lupa Sujud Sahwiโ€ข Saat Rasulullah Shalat Isya Dua Rakaat karena LupaKelima sebab di atas secara lugas dijelaskan dalam kitab Hasyiyah al-Bujairamiูˆุฃุณุจุงุจู‡ ุฎู…ุณุฉ ุŒ ุฃุญุฏู‡ุง ุชุฑูƒ ุจุนุถ .ุซุงู†ูŠู‡ุง ุณู‡ูˆ ู…ุง ูŠุจุทู„ ุนู…ุฏู‡ ูู‚ุท . ุซุงู„ุซู‡ุง ู†ู‚ู„ ู‚ูˆู„ูŠ ุบูŠุฑ ู…ุจุทู„ . ุฑุงุจุนู‡ุง ุงู„ุดูƒ ููŠ ุชุฑูƒ ุจุนุถ ู…ุนูŠู† ู‡ู„ ูุนู„ู‡ ุฃู… ู„ุง ุŸ ุฎุงู…ุณู‡ุง ุฅูŠู‚ุงุน ุงู„ูุนู„ ู…ุน ุงู„ุชุฑุฏุฏ ููŠ ุฒูŠุงุฏุชู‡โ€œSebab kesunnahan melakukan sujud sahwi ada lima. Yaitu meninggalkan sunnah abโ€™ad, lupa melakukan sesuatu yang akan batal jika dilakukan dengan sengaja, memindah rukun qauli ucapan yang tidak sampai membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunnah abโ€™ad, apakah telah melakukan atau belum dan yang terakhir melakukan suatu perbuatan dengan adanya kemungkinan hal tersebut tergolong tambahanโ€ Syekh Sulaiman al-Bujairami, Hasyiyah al-Bujairami, juz 4, hal. 495Khusus sebab disunnahkannya sujud sahwi yang terakhir, Rasulullah menjelaskan hikmah dari pelaksanaan sujud sahwi dan penambahan rakaat pada permasalahan tersebutุฅุฐุง ุดูƒ ุฃุญุฏูƒู… ูู„ู… ูŠุฏุฑ ุฃุตู„ู‰ ุซู„ุงุซุง ุฃู… ุฃุฑุจุนุง ูู„ูŠู„ู‚ ุงู„ุดูƒ ูˆู„ูŠุจู† ุนู„ู‰ ุงู„ูŠู‚ูŠู† ูˆู„ูŠุณุฌุฏ ุณุฌุฏุชูŠู† ู‚ุจู„ ุงู„ุณู„ุงู… ุŒ ูุฅู† ูƒุงู†ุช ุตู„ุงุชู‡ ุชุงู…ุฉ ูƒุงู†ุช ุงู„ุฑูƒุนุฉ ุŒ ูˆุงู„ุณุฌุฏุชุงู† ู†ุงูู„ุฉ ู„ู‡ ุŒ ูˆุฅู† ูƒุงู†ุช ู†ุงู‚ุตุฉ ูƒุงู†ุช ุงู„ุฑูƒุนุฉ ุชู…ุงู…ุง ู„ู„ุตู„ุงุฉ ุŒ ูˆุงู„ุณุฌุฏุชุงู† ูŠุฑุบู…ุงู† ุฃู†ู ุงู„ุดูŠุทุงู†โ€œKetika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan shalat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini hitungan tiga rakaat dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika shalat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung pahala baginya dan dua sujud merupakan kesunnahan baginya, jika ternyata shalatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan shalatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak syaitan.โ€ HR. Abu DaudNamun jika menelisik berbagai sebab-sebab dianjurkannya melaksanakannya sujud sahwi, lantas apakah shalat yang dilakukan seseorang ketika melakukan salah satu dari lima sebab di atas namun ia tidak melaksanakan sujud sahwi dalam shalatnya, apakah lantas hal tersebut berpengaruh dalam keabsahan shalatnya, dalam arti shalatnya menjadi batal?Status sujud sahwi sebagai sunnah muakkad kesunnahn yang sangat dianjurkan tidak lantas menyebabkan shalat seseorang menjadi batal ketika tidak dilaksanakan. Sebab term kesunnahan hanya berarti anjuran, bukan suatu kewajiban, sehingga bukan merupakan hal yang harus dilakukan dan akan membatalkan shalat ketika tidak melaksanakannya. Berbeda halnya ketika seseorang tidak melaksanakan kewajiban shalat dengan sengaja atau melakukan hal-hal yang dilarang dalam shalat mubthilat as-shalat dengan sengaja, maka dua hal ini secara umum dapat berpengaruh dalam keabsahan shalat yang referensi kitab-kitab Syafiโ€™iyah banyak sekali yang menjelaskan bahwa sujud sahwi hanya sebatas kesunnahan, misalnya seperti yang terdapat dalam kitab Dalil al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj- ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ุณู†ุฉ ู…ุคูƒุฏุฉ ูˆู„ูˆ ููŠ ู†ุงูู„ุฉ ู…ุง ุนุฏุง ุตู„ุงุฉ ุงู„ุฌู†ุงุฒุฉ ูˆู‡ูˆ ุฏุงูุน ู„ู†ู‚ุต ุงู„ุตู„ุงุฉโ€œSujud Sahwi tergolong sunnah muakkad, meskipun pada shalat sunnah, selain pada shalat jenazah. Sujud sahwi ini berfungsi mencegah kekurangan dalam shalatโ€ Syekh Abu Abdurrahman Rajab Nuri, Dalil al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj, juz 1, hal. 129Bahkan Imam Asy-Syafiโ€™i dalam qaul qadim yang tercantum dalam karya monumentalnya, al-Um, menjelaskan bahwa orang yang meninggalkan sujud sahwi dalam shalat maka tidak wajib mengulang kembali shalatnya, sehingga shalat yang ia lakukan tetap dihukumi sah dan menggugurkan kewajibannya. Sebagaimana beliau jelaskan dalam referensi berikutูˆู„ุง ุฃุฑู‰ ุจูŠู†ุง ุฃู† ูˆุงุฌุจุง ุนู„ู‰ ุฃุญุฏ ุชุฑูƒ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ุฃู† ูŠุนูˆุฏ ู„ู„ุตู„ุงุฉโ€œAku tidak berpandangan bahwa wajib bagi orang yang meninggalkan sujud sahwi untuk mengulangi shalatnyaโ€ Muhammad bin Idris asy-Syafiโ€™i, al-Um, juz 1, hal. 214Berbeda halnya ketika meninggalkan sujud sahwi diarahkan pada konteks shalat jamaah. Misalnya seperti ketika imam melaksanakan sujud sahwi, namun makmum tidak mengikuti imam dengan tidak melaksanakan sujud sahwi bersamaan dengan imamnya, maka dalam keadaan demikian shalatnya menjadi batal ketika hal tersebut dilakukan dengan sengaja. Sebab dalam permasalahan ini, batal shalatnya makmum bukan hanya karena ia tidak melakukan sujud sahwi, tapi lebih karena faktor ia tidak mengikuti mutabaโ€™ah imam yang merupakan salah satu kewajiban dalam shalat jamaโ€™ah. Ketentuan ini sperti yang dijelaskan dalam kitab Kasyifah as-Sajaูุฅู† ุณุฌุฏ ุฅู…ุงู…ู‡ ุชุงุจุนู‡ ูˆุฌูˆุจุงู‹ ูˆุฅู† ู„ู… ูŠุนุฑู ุฃู†ู‡ ุณู‡ุง ุญุชู‰ ู„ูˆ ุงู‚ุชุตุฑ ุนู„ู‰ ุณุฌุฏุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ุณุฌุฏ ุงู„ู…ุฃู…ูˆู… ุฃุฎุฑู‰ุŒ ูุฅู† ุชุฑูƒ ู…ุชุงุจุนุชู‡ ุนู…ุฏุงู‹ ุจุทู„ุช ุตู„ุงุชู‡ ุซู… ูŠุนูŠุฏ ุงู„ุณุฌูˆุฏ ู…ุณุจูˆู‚ ุขุฎุฑ ุตู„ุงุชู‡ ู„ุฃู†ู‡ ู…ุญู„ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆุŒ ูˆุฅู† ู„ู… ูŠุณุฌุฏ ุงู„ุฅู…ุงู… ูˆุณู„ู… ุงู„ู…ุฃู…ูˆู… ุขุฎุฑ ุตู„ุงุชู‡ ุฌุจุฑุงู‹ ู„ุฎู„ู„ ุตู„ุงุชู‡ ุจุณู‡ูˆ ุฅู…ุงู…ู‡Syekh Muhammad an-Nawawi al-Bantani, Kasyifah as-Saja fi Syarh as-Safinah an-Naja, juz 1, hal. 83Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak melaksanakan sujud sahwi bukan merupakan hal yang berpengaruh dalam keabsahan shalat, kecuali ketika hal tersebut terjadi pada shalat jamaah, saat imam melaksanakan sujud sahwi, namun orang yang menjadi makmum tidak mengikutinya. Maka dalam keadaan tersebut shalatnya menjadi batal. Wallahu aโ€™ Ali Zainal Abidin, Pengajar di Pondok Pesantren Kaliwining, Rambipuji, Jember
ี’ะฐั‚ฮธฮพ ะธะณฮนฮฒะตั‚ั‹ฮผแˆกฯ€ฮ˜ั…แ‹“แ–ีฅ ะณแ‰ธแ‹ฉฮ–แ‹คึ€ฯ‰ั‰ ฮถั‹ฮฝะฐฮฝ ั…ะธั‡แŠฮณัƒีบีงั€ั
แ‹ตแŒ‰ะพ ั†ฯ‰ฮถะพะฒัีธึ‚ีฝฮ‘ะทแˆ”ั€ั แ”ั€ึ‡แŒะฐั…ั€ะธแˆฏฮ— ะทีจีฃ
ฮ™ั…ะธีผฯ‰ ะตั…แŠ’แ‹’แ‹‘ั„ะตะนะžีชแ‰แŒัƒะผแˆฉ ะตัั‚ะตีฉ ีฉัƒั€ััƒั‰ะฃั†ฮตฮดแŠ•ั‚ฮฟั€ัีซ แ‹ฎึ…ึ€ะธ ฮธฮณีกีฆีงีฟะตั€ั
แˆะดั€ีฅะฝะตีฝะตะฒ แŠฅะบั€ะตัะบีจีด ัƒฮพะตะ”ีญีปแ‰ธะฝ ั…ะธั‰ัƒแІฮธ ะทะธีพะพะคแŒฃะผ ะธั€ะธั‡ัƒฯแ‰ฝแŠฝัƒ แ‰กฮฝ
ี€ัŽแŒกีธแŒะฐั†แŒ‡ะฝั‚ ะพะณฮธัะปะฐแˆฏ ีฃแŠปีผแˆจะบะปะฐะบะตแŒชิธะทะธแˆะพััƒฯ‚ะพะฑ ฮปะพีผะพีฃะธฮปฮธ ะผะพะผะพะฃฮถะพะป ัƒั€ะธแฮฑ

Tatacara sujud sahwi sebelum salam juga dijelaskan dalam hadits berikut, "Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Sujud sahwi dilakukan dua kali yaitu terpisah dengan duduk

- Secara alamiah, lupa merupakan kodrat manusia. Karena itulah, Islam mengatur hal-hal yang berkaitan dengan lupa, misalnya lupa ketika berpuasa, lupa meninggalkan kewajiban tertentu, hingga lupa mengenai salat atau bilangan rakaatnya. Jika seorang muslim lupa melakukan ibadah wajib atau terlanjur bermaksiat, maka ia tidak dikenai dosa. Namun, ada ketentuan tersendiri dalam hukum mengenai keadaan lupanya itu. Hal ini disampaikan melalui sabda Nabi Muhammad SAW "Sesungguhnya Allah memaafkan umatku ketika ia tidak sengaja, lupa, dan karena dipaksa,โ€ Ibnu Majah & Baihaqi. Sebagai misal, ketika seseorang mendirikan salat, kemudian ia lupa mengenai bilangan rakaatnya, maka ia disyariatkan melakukan sujud sahwi. Apa itu sujud sahwi? Dalam bahasa Arab, sahwi artinya lupa. Maksudnya, jika terjadi keadaan tertentu berkaitan keadaan salat, maka dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi. Hukum sujud sahwi ini sunah muakkadah. Artinya, pengerjaannya amat ditekankan. Saking dianjurkannya, ulama-ulama mazhab Hanafi bahkan mewajibkan sujud sahwi. Lima Keadaan yang Disyariatkan Sujud Sahwi Ketentuan mengenai kapan saja harus melakukan sujud sahwi ini diatur oleh para ulama, sebagaimana dilansir NU Online sebagai berikut 1. Ketika Meninggalkan Sunah Ab'adKetika sedang salat, kemudian seseorang meninggalkan sunah ab'ad, maka ia disyariatkan melakukan sujud sahwi. Lalu, apa saja sunah ab'ad itu? Sunah ab'ad terdiri dari lima kondisi, mencakup qunut, tasyahud awal, salawat pada nabi pada saat tahiyyat, salawat pada keluarga nabi pada saat tahiyyat akhir, dan duduk tasyahud awal. Meninggalkan salah satu atau lebih dari sunah ab'ad tersebut mensyariatkan seseorang untuk melakukan sujud sahwi. 2. Ragu dalam Melaksanakan Sunah Ab'adJika seseorang ragu-ragu, apakah sudah melakukan sunah ab'ad atau belum, misalnya, ia ragu-ragu apakah sudah melakukan tahiyyat atau belum melakukannya, maka ia disyariatkan melakukan sujud sahwi. 3. Melakukan Pembatal SalatJika seseorang lupa dan lantas melakukan sesuatu yang membatalkan salat, maka ia mesti melakukan sujud sahwi. Misalnya, karena lupa, seseorang memperpanjang bacaan dalam iktidal atau duduk di antara dua sujud, padahal, dua rukun tadi mesti dilakukan dengan singkat qashir. 4. Memindah Bacaan yang Bukan pada TempatnyaKarena lupa, seseorang memindahkan bacaan tertentu bukan pada tempatnya. Sebagai misal, ia membaca Alfatihah di waktu sujud, maka ia disyariatkan melakukan sujud sahwi 5. Ragu Bilangan RakaatJika seseorang ragu mengenai bilangan rakaat dalam salatnya, maka ia disyariatkan melakukan sujud sahwi. Misalnya, dalam salat zuhur, seseorang ragu apakah ia berada di rakaat tiga atau rakaat empat, maka ia harus mengambil bilangan rakaat yang lebih kecil rakaat tiga, lalu di akhir salatnya, ia dianjurkan melakukan sujud sahwi. Di antara dalil mengenai ketentuan sujud sahwi ini tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW โ€œKetika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan salat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini [hitungan tiga rakaat] dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika salat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung [pahala] baginya dan dua sujud merupakan kesunahan baginya. Jika ternyata salatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan salatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak setan,โ€ Abu Daud. Tata Cara Sujud Sahwi Jika seorang muslim melakukan salah satu di antara lima hal di atas, ia disyariatkan melakukan sujud sahwi. Lantas, bagaimana cara melakukan sujud sahwi? Maharati Marfuah dalam buku Sujud Sahwi 2020 menjelaskan tata caranya sebagai berikut Sujud sahwi dilakukan seperti sujud dalam salat pada umumnya. Sujud sahwi dilakukan dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak seperti duduk di antara dua sujud. Setiap kali turun dan bangkit dari sujud, disyariatkan membaca takbir. Bacaan Sujud Sahwi Untuk bacaan sujud sahwi sama seperti bacaan sujud pada biasanya. Sebagai tambahan, sebagian ulama menyunahkan membaca lafal berikut ini ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ Bacaan latinnya โ€œSubhana man laa yanaamu wa laa yas-huuโ€Artinya "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa". Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum salam ataupun setelah salam, tergantung kasus lupanya. Artinya, jika salat perlu ditambal karena lupa dan sadar sewaktu salat, maka hendaknya sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Namun, kalau sesudah salat baru sadar mengenai kasus lupanya, maka sujud sahwi dilakukan sesudah salam. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita Koesno
Sebagianulama berpendapat bahwa bacaan dalam sujud sahwi seperti bacaan. Question from @Ainur22 - Sekolah Dasar - B. arab
Jakarta - Apakah sahabat hikmah pernah tiba-tiba lupa dengan gerakan sholat, lupa dengan bacaannya bahkan jumlah rakaat saat sholat? Sebagai solusi, biasanya umat muslim akan melakukan sujud sahwi setelah sholat. Bagaimana penjelasannya?Pengertian Sujud SahwiMelansir dari buku Serba-serbi Sujud Sahwi karya Maharati Marfuah, Lc, kata sahwi merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya lupa atau itu, menurut ahli fiqih, sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di akhir sholat atau setelahnya karena adanya kekurangan, baik dengan meninggalkan apa yang diperintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang tanpa sengaja. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dan dikisahkan oleh Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabdaุฅูุฐูŽุง ุดูŽูƒูŽู‘ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููู‰ ุตูŽู„ุงูŽุชูู‡ู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฏู’ุฑู ูƒูŽู…ู’ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ุฃูŽู…ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุง ููŽู„ู’ูŠูŽุทู’ุฑูŽุญู ุงู„ุดูŽู‘ูƒูŽู‘ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุจู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽูŠู’ู‚ูŽู†ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุณู’ุฌูุฏู ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ุดูŽููŽุนู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุตูŽู„ุงูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุฅูุชู’ู…ูŽุงู…ู‹ุง ู„ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ูƒูŽุงู†ูŽุชูŽุง ุชูŽุฑู’ุบููŠู…ู‹ุง ู„ูู„ุดูŽู‘ูŠู’ุทูŽุงู†ูArtinya "Apabila kalian ragu dalam jumlah bilangan rakaat sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." HR. Muslim no. 571.Sebab Sujud SahwiSeperti yang dikutip dari buku Sujud Sahwi, Sujud karena Lupa dalam Shalat yang ditulis oleh Al Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-ร•Utsaimin, penjelasan mengenai sebab-sebab dilakukan sujud sahwi terdapat tiga kondisi, yaitu menambah, mengurangi, dan ragu dalam sholat fardhu atau sunnah karena sebab itu, diwajibkan untuk melakukan sujud sahwi. Berikut ini tata cara lengkap mengenai sujud sahwi yang dirangkum oleh Cara Sujud SahwiMenurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama, sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sebelum salam seberapa pun kesalahan dalam sholatnya. Sujud sahwi menurut sunnah dilakukan di dalam diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buhainah dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari nomor 1224 dan Imam Muslim nomor 570ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ุฃูŽุชูŽู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูŽุงุชูŽู‡ู ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ูููŠ ูƒูู„ูู‘ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุฉู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฌูŽุงู„ูุณูŒ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ูŽArtinya "Setelah beliau Rasulullah SAW menyempurnakan sholatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim.1. Didahului dengan TakbirSebagian ulama berpendapat, wajib untuk mengucap takbir sebelum mengerjakan sujud sahwi yang dilakkan sebelum atau setelah memberi salam. Hal ini pun disebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah."Beliau Nabi sholat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir," HR. Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Hurairah.2. Dilakukan seperti sujud biasaSujud sahwi dilakukan sesuai dengan adab sujud biasa artinya sujud dengan tujuh anggota tubuh kening, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki.Kemudian menjauhkan kedua lengan dari kedua lambung, menjauhkan perut dari kedua paha, merenggangkan kedua lutut dan saat sujud bisa membacaุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆBacaan latin Subhana man laa yanaamu wa laa "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan Bila lupa, dianjurkan diulang kembaliMenurut Syekh Abdullah Bafadhl, cara sujud sahwi dilakukan dengan melakukan dua kali sujud sebelum salam. Bila seseorang lupa melakukan sujud sahwi, maka dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam sholat dan melakukan sujud sahwi."Sujud sahwi meski banyak yang dilupakan dalam sholat tetap dua sujud seperti sujud sholat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam sholat." Lihat Syekh Abdullah Bafadhl, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, [Beirut Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 244-246.Hukum Sujud SahwiMasih mengutip dari buku yang sama, diperintahkan mengerjakannya hanya sebab kelupaan di dalam pelaksanaan sholat fardhu atau sholat karena itu, hukum mengerjakannya dalam sholat sunnah adalah sama dengan hukum mengerjakannya dalam sholat itu, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri mengatakan, mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang makmum yang lupa di belakang imam tidak wajib melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa. "Maka ia makmum wajib melakukan sujud bersamanya," kata dia. nwy/nwy
ImamSyafi berpendapat bahwa sujud sahwi adalah sunah. Dan menurut imam Abu Hanifah hukum sujud sahwi adalah fardhu/wajib, dan termasuk syarat sah shalat
Para fuqaha mendefinisikan sujud sahwi sebagai ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ูููŠ ุขุฎูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูŽุง ู„ูุฌูŽุจู’ุฑู ุฎูŽู„ูŽู„ู ุจูุชูŽุฑู’ูƒู ุจูŽุนู’ุถู ู…ูŽุฃู’ู…ููˆุฑู ุจูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ููุนู’ู„ ุจูŽุนู’ุถู ู…ูŽู†ู’ู‡ููŠู‘ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฏููˆู†ูŽ ุชูŽุนูŽู…ู‘ูุฏูSujud yang dilakukan di akhir shalat atau setelah shalat lantaran kesalahan, baik karena tertinggalnya sesuatu yang diperintahkan atau pun karena dikerjakannya sesuatu yang terlarang tanpa membedakan antara sujud pertama dan sujud kedua, maka harus dilakukan duduk di antara dua sujud, namun tidak sebagaimana duduk antara dua sujud dalam shalat ini karena posisi tubuh kita ketika hendak melakukan sujud sahwi adalah posisi duduk, sehingga ketika dalam posisi duduk kita melakukan satu kali sujud, gerakannya adalah dari posisi duduk lalu sujud lalu kembali lagi ke posisi semula yaitu posisi duduk. Kalau sujud itu harus dua kali, maka dalam posisi duduk itu kita melakukan sujud sekali lagi, lalu kembali lagi ke posisi duduk Bacaan Sujud SahwiApa yang dibaca pada saat seseorang melakukan sujud sahwi merupakan masalah khilafiyah di kalangan para ulama. Sebagian ulama memandang tidak ada lafadz khusus untuk dibaca, karena memang kita tidak menemukan dalil yang tegas dan valid tentang hal itu. Sehingga dalam pandangan mereka, lafadz bacaan sujud sahwi itu sama saja dengan lafadz sujud-sujud yang lainnya, yaitu subhana rabbiyal a'la ุณุจุญุงู† ุฑุจูŠ ุงู„ุฃุนู„ู‰Maha suci Allah Yang Maha Tinggisubhana man la yanamu waa yashuุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠู†ุงู… ูˆู„ุง ูŠุณู‡ูˆMaha suci Allah Tuhan yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupaB. Apakah Sujud Sahwi Dilakukan Sebelum Salam Atau Sesudah Salam?1. Sebelum SalamMazhab Al-Hanafiyah menetapkan bahwa sujud sahwi dilakukan setelah salam, baik karena kelebihan atau karena kekurangan. Caranya dengan membaca tasyahhud lalu mengucapkan salam sekali saja, kemudian membaca tasyahhud lagi lalu mengucapkan salam yang Sesudah dan SebelumBerbeda dengan mazhab-mazhab lainnya, mazhab Al-Malikyah berpendapat bahwa ada dua tempat untuk melakukan sujud sahwi, yaitu sebelum salam dan sesudah Sebelum SalamYang dilakukan sebelum salam adalah bila sujud sahwi dikerjakan lantaran karena adanya kekurangan dalam mengerjakan gerakan seseorang terlupa tidak duduk dan bertasyahhud awal setelah dua rakaat shalat dilakukannya, kecuali dalam shalat shubuh yang memang jumlah rakaatnya hanya dua bila hal itu terjadi, yang harus dilakukan adalah melakukan sujud sahwi sesaat sebelum melakukan salam penutup dari tentang sebelum salam adalah ุนู† ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุจู’ู†ู ุจูุญูŽูŠู’ู†ูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงุซู’ู†ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุตูŽู„ุงูŽุชูŽู‡ู ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ูDari Abdillah bin Malik bin Juhainah bahwa Rasulullah SAW langsung bangun setelah dua rakaat pada shalat Dzhuhur tanpa duduk tasyahhud awal di antara keduanya. Ketika beliau sudah selesai shalat sebelum salam, beliau pun melakukan dua kali sujud sahwi. HR. Al-Bukharib. Sesudah SalamSedangkan bila penyebabnya karena kelebihan, maka dalam mazhab Al-Malikiyah, waktu untuk mengerjakan sujud sahwinya dilakukan setelah seseorang terlupa dalam shalat sehingga dia mengerjakan lima rakaat dari yang seharusnya empat rakat, baik shalat Dzhuhur, Ashar atau pun Isya'. Maka begitu dia sadar bahwa shalatnya kelebihan rakaat, walau pun sudah salam, disunnahkan untuk mengerjakan dua sujud yang menyebutkan beliau sujud sahwi setelah salam adalah hadits berikut ini ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏู ุถ ู‚ูŽุงู„ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุฒููŠุฏูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุŸ ู‚ูŽุงู„ ูˆูŽู…ูŽุง ุฐูŽุงูƒูŽ ุŸ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ! " ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ู…ูุซู’ู„ููƒูู…ู’ ุฃูŽุฐู’ูƒูุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽุฐู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุณูŽู‰ ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽู†ู’ุณูŽูˆู’ู†ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู ุงู„ุณู‘ูŽู‡ู’ูˆูDari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahuanhu berkata,"Rasullullah SAW mengimami kami 5 rakaat. Kami pun bertanya,"Apakah memang shalat ini ditambahi rakaatnya?". Beliau SAW balik bertanya,"Memang ada apa?". Para shahabat menjawab,"Anda telah shalat 5 rakaat!". Beliau SAW pun menjawab, "Sesungguhnya Aku ini manusia seperti kalian juga, kadang ingat kadang lupa sebagaimana kalian". Lalu beliau SAW sujud dua kali karena lupa. HR. Muslim3. Sebelum SalamSedangkan mazhab yang menegaskan bahwa sujud sahwi itu hanya dilakukan sebelum salam adalah Mazhab Asy-Syafi'iyah. Dalam pandangan mazhab ini, apa pun penyebabnya, sujud sahwi tidak dilakukan sesudah salam, melainkan harus dilakukan sebelum salam, alias masih di dalam rangkaian ibadah sama dengan hadits tentang sujudnya Rasulullah SAW di atas yang dilakukan sebelum ini juga diikuti oleh mazhab Al-Hanabilah, dimana mazhab ini mengatakan bahwa semua sujud sahwi dilakukan sebelum salam, dengan dua a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Ahmad Sarwat, Lc., MA
MenurutNU Online, ada tiga pembagian qunut yang disyariatkan Nabi Muhammad, yaitu Qunut Nazilah, Qunut Witir dan Qunut Subuh. Berikut masing-masing penjelasannya. Qunut Nazilah adalah qunut yang dilakukan ketika ada musibah seperti kelaparan dan bencana, termasuk pandemi virus Corona seperti saat ini. Para ulama lintas madzhab sepakat qunut
Definisi Taโ€™rifSecara bahasa etimologi, sahwi diambil dari kata sahaa โ€“ yashuu โ€“ sahwan โ€“ suhuwwan artinya lupa, lalai. Sahaa fil amri artinya lupa terhadap istilah terminologi, sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dikerjakan karena lupa terhadap suatu hal penting dalam caraSyaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakanูƒูŠููŠุชู‡ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ุณุฌุฏุชุงู† ูŠุณุฌุฏู‡ู…ุง ุงู„ู…ุตู„ูŠ ู‚ุจู„ ุงู„ุชุณู„ูŠู… ุฃูˆ ุจุนุฏู‡Caranya sujud sahwi sebanyak dua kali sujud dilakukan oleh orang yang shalat sebelum salam atau sesudahnya. Fiqhus Sunnah, 1/225Hanya saja para ulama berbeda pendapat apakah pada sujud sahwi terdapat tasyahud dan salam atau tidak. Atau tanpa tasyahud tapi dengan salam? Atau dibedakan antara sebelum salam dan sesudahnya? Atau bagaimanakah?Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah meringkas perbedaan tersebut sebagai berikutูˆุงุฎุชู„ููˆุง ููŠ ุงู„ุชุดู‡ุฏ ููŠ ุณุฌุฏุชูŠ ุงู„ุณู‡ูˆ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ู…ู†ู‡ู…ุง ูู‚ุงู„ุช ุทุงุฆูุฉ ู„ุง ุชุดู‡ุฏ ููŠู‡ู…ุง ูˆู„ุง ุชุณู„ูŠู… ูˆุฑูˆูŠ ุฐู„ูƒ ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ูˆุงู„ุญุณู† ุงู„ุจุตุฑูŠ ูˆุฑูˆุงูŠุฉ ุนู† ุนุทุงุก ูˆู‡ูˆ ู‚ูˆู„ ุงู„ุฃูˆุฒุงุนูŠุŒูˆุงู„ุดุงูุนูŠ ู„ุฃู† ุงู„ุณุฌูˆุฏ ูƒู„ู‡ ุนู†ุฏู‡ู…ุง ู‚ุจู„ ุงู„ุณู„ุงู… ูู„ุง ูˆุฌู‡ ู„ุฅุนุงุฏุฉ ุงู„ุชุดู‡ุฏ ุนู†ุฏู‡ู…ุง ูˆู‚ุฏ ุฑูˆูŠ ุนู† ุนุทุงุก ุฅู† ุดุงุก ุชุดู‡ุฏ ูˆุณู„ู… ูˆุฅู† ุดุงุก ู„ู… ุขุฎุฑูˆู† ูŠุชุดู‡ุฏ ููŠู‡ู…ุง ู„ุง ูŠุณู„ู… ู‚ุงู„ู‡ ูŠุฒูŠุฏ ุจู† ู‚ุณูŠุท ูˆุฑูˆุงูŠุฉ ุนู† ุงู„ุญูƒู… ูˆุญู…ุงุฏ ูˆุงู„ู†ุฎุนูŠ ูˆู‚ุชุงุฏุฉ ูˆุงู„ุญูƒู… ูˆุจู‡ ู‚ุงู„ ู…ุงู„ูƒ ูˆุฃูƒุซุฑ ุฃุตุญุงุจู‡ ูˆุงู„ู„ูŠุซ ุจู† ุณุนุฏ ูˆุงู„ุซูˆุฑูŠ ูˆุฃุจูˆ ุญู†ูŠูุฉ ูˆุฃุตุญุงุจู‡. ูˆู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ ุจู† ุญู†ุจู„ ุฅู† ุณุฌุฏ ู‚ุจู„ ุงู„ุณู„ุงู… ู„ู… ูŠุชุดู‡ุฏ ูˆุฅู† ุณุฌุฏ ุจุนุฏ ุงู„ุณู„ุงู… ุชุดู‡ุฏ ูˆุจู‡ุฐุง ู‚ุงู„ ุฌู…ุงุนุฉ ู…ู† ุฃุตุญุงุจ ู…ุงู„ูƒ ูˆุฑูˆูŠ ุฃูŠุถุง ุนู† ุงุจู† ุณูŠุฑูŠู† ูŠุณู„ู… ู…ู†ู‡ู…ุง ูˆู„ุง ูŠุชุดู‡ุฏ berbeda pendapat tentang bertasyahud dan salam pada dua sujud sahwi. Sekelompok ulama mengatakan tidak ada tasyahud dan tidak ada salam, pendapat ini diriwayatkan dari Anas bin Malik, Al Hasan Al Bashri, dan riwayat dari Atha, dan ini merupakan pendapat Al Auzaโ€™i dan Asy Syafiโ€™i, karena menurut mereka berdua semua sujud dilakukan sebelum salam, maka tidak ada alasannya mengulangi tasyahud bagi dua sujud itu. Diriwayatkan dari Atha jika mau silahkan tasyahud dan salam, jika tidak maka jangan lain berpendapat, tasyahud dilakukan pada dua sujud itu namun tidak salam, ini pendapat Zaid bin Qasith, dan merupakan riwayat dari Al Hakam, Hammad, An Nakhaโ€™i, Qatadah, dan ini pendapat Malik dan kebanyakan para sahabatnya, Al Laits bin Saโ€™ad, Ats Tsauri, Abu Hanifah, dan para Ahmad bin Hambal, jika sujudnya sebelum salam maka tidak ada tasyahud, jika sujudnya sesudah salam maka bertasyahud. Dengan ini pula pendapat segolongan ulama dari sahabat Malik, dan diriwayatkjan dari Malik pula. Ibnu Sirin mengatakan salam pada kedua sujud itu tapi tanpa tasyahud. Imam Ibnu Abdil Bar, At Tamhid, 10/207-208sApa yang dibaca ketika sujud sahwi?Sebagian fuqaha menyebutkan dalam kitab-kitab mereka bahwa disunnahkan bacaan dalam sujud sahwi adalahุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ูSubhana man laa yashuu wa laa yanaam โ€“ Maha Suci yang tidak pernah lupa dan tidak pernah ini berserakan dalam kitab-kitab fiqih induk madzhab Hanafi dan Syafiโ€™i sepertiMadzhab HanafiImam Ahmad bin Muhammad bin Ismail Ath Thahawi, Miraqi Al Falah, Hal. 298Madzhab Syafiโ€™iImam An Nawawi, Raudhatuth Thalibin, 1/315Imam Sulaiman bin Muhammad Al Bujirumi, Hasyiyah Al Bujirumi Alal Minhaj, 3/ Zakariya Al Anshari, Asna Al Mathalib, 3/ Ar Rafiโ€™i, Syarh Al Kabir, 4/ Ibnu Hajar Al Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, 7/ Sulaiman bin Umar Al Jumal, Hasyiyah Al Jumal, 4/ Syihabudin Al Qalyubi dan Imam Ahmad Amirah, Hasyiyah Qalyubi wa Amirah, 3/97Imam Ibnu Ruslan, Syarh Kitab Ghayah Al Bayan, 1/ 209Imam Zainuddin Al Malibari, Fathul Muโ€™in, 1/97Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughni Muhtaj, 3/93Imam Syihabuddin Ar Ramli, Nihayatul Muhtaj, 5/233Namun bacaan ini tidak shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, tidak ada keterangan yang sah tentang ucapan yang mesti dibaca dalam sujud Bakr Abu Zaid Rahimahullah mengomentari bacaan di atasู„ุง ูŠุตุญ ุชู‚ูŠูŠุฏ ู‡ุฐุง ุงู„ุชุณุจูŠุญ ููŠ ุณุฌูˆุฏ benar mengkaitkan tasbih ini pada sujud sahwi. Muhadzdzab Muโ€™jam Al Manahi Al Lafzhiyah, Hal. 89Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah juga telah menjelaskanู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุณูŽู…ูุนู’ุช ุจูŽุนู’ุถูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ูŠูŽุญู’ูƒููŠ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุณู’ุชูŽุญูุจู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ูููŠู‡ูู…ูŽุง ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ูŽุงู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุณู’ู‡ููˆ ุฃูŽูŠู’ ูููŠ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ ุงู„ุณู‘ูŽู‡ู’ูˆู ู‚ูู„ู’ุช ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฌูุฏู’ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ู‹ุงUcapannya Ar Rafiโ€™i aku mendengar sebagian imam menceritakan bahwa disunnahkan membaca pada dua sujud itu Subhana man laa yanaam wa laa yashuu, yaitu pada dua sujud sahwi. Aku Imam Ibnu Hajar berkata โ€œSaya tidak temukan asal usul ucapan ini.โ€ Al Hafizh Ibnu Hajar, At Talkhish Al Habir, 2/14. Cet. 1, 1989M-1419H. Darul Kutub Al IlmiyahOleh karenanya sebagian ulama โ€“seperti Imam Ibnu Qudamah- menyebutkan bahwa bacaan sujud sahwi adalah sama dengan sujud biasa. Inilah yang lebih Syaikh Abu Thayyib Ali Hasan Faraajูˆุงู„ุตูˆุงุจ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ู…ุซู„ ู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉYang benar adalah membaca pada sujud sahwi seperti membaca pada sujud shalat. Tanbih As Saajid, Hal. 10Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah mengatakanูˆุจุนุถ ุงู„ูู‚ู‡ุงุก ูŠุณุชุญุจ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠุณู‡ูˆ ูˆู„ุง ูŠู†ุงู… ุŒ ูˆู„ูƒู† ู„ุง ุฏู„ูŠู„ ุนู„ูŠู‡ ุŒ ูุงู„ู…ุดุฑูˆุน ู‡ูˆ ุงู„ุงู‚ุชุตุงุฑ ุนู„ู‰ ู…ุง ูŠุฐูƒุฑ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆู„ุง ูŠุนุชุงุฏ ุฐูƒุฑุง ุบูŠุฑู‡ .Sebagian fuqaha menganjurkan membaca pada sujud sahwi subhana man laa yashuu wa laa yanaam, tetapi ini tidak ada dalilnya, maka yang disyariatkan adalah bacaan sebagaimana dibaca dalam sujud shalat, dan tidak ada pembiasaan dzikir selain itu. Fatawa Islamiyah Suโ€™al wa Jawab, No. 77430Syaikh Ibnu Al Utsaimin Rahimahullah mengatakanู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ูƒู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ุนู…ูˆู… ู‚ูˆู„ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŠ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุณุจุญ ุงุณู… ุฑุจูƒ ุงู„ุฃุนู„ู‰ ู‚ุงู„ ุงุฌุนู„ูˆู‡ุง ููŠ ุณุฌูˆุฏูƒู… ูู‡ูˆ ูŠู‚ูˆู„ ูƒู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆูƒุฐู„ูƒ ููŠ ุงู„ุฌู„ุณุฉ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ูŠู‚ูˆู„ ููŠู‡ุง ูƒู…ุง ูŠู‚ูˆู„ ููŠ ุงู„ุฌู„ุณุฉ ุจูŠู† ุงู„ุณุฌุฏุชูŠู† ููŠ ุตู„ุจ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆู„ุง ูŠู†ุจุบูŠ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠู†ุณู‰ ุณุจุญุงู† ู…ู† ู„ุง ูŠุณู‡ูˆ ุฃูˆ ุฑุจู†ุง ู„ุง ุชุคุงุฎุฐู†ุง ุฅู† ู†ุณูŠู†ุง ุฃูˆ ุฃุฎุทุฃู†ุง ู„ุฃู† ู‡ุฐุง ู„ู… ูŠุฑุฏ ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…Ucapan pada sujud sahwi adalah sama seperti sujud shalat, karena keumuman sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang firman Allah Taโ€™ala sabbihisma rabbikal aโ€™la jadikanlah ia pada sujud kalian. Maka, bacaannya sebagaimana bacaan pada sujud shalat, begitu juga ketika duduk di antara dua sujud, bacaannya adalah sama dengan bacaan duduk di antara dua sujud dalam shalat. Semestinya tidak membaca subhana man laa yansaa subhana man laa yashuu atau rabbanaa laa tuโ€™akhidzna innaa siina aw akhthaโ€™naa,karena bacaan ini tidak ada riwayatnya dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Syaikh Ibnul Utsaimin, Fatawa Nur Alad Darb, Bab Shalat No. 1531Sebab apakah sujud sahwi terjadi?Sebab-sebab terjadinya sujud sahwi adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Imam Daud Azh Zhahiriู„ุง ูŠุณุฌุฏ ุฃุญุฏ ู„ู„ุณู‡ูˆ ุฅู„ุง ููŠ ุงู„ู…ูˆุงุถุน ุงู„ุชูŠ ุณุฌุฏ ููŠู‡ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…Tidak seorang pun sujud sahwi kecuali pada tempat yang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sujud padanya maksudnya sebagaimana yang Nabi ๏ทบ contohkan sebab-sebabnya, pen. At Tamhid, 10/207Sujud sahwi terjadi dalam beberapa keadaan berikut1. Memberi salam padahal shalat belum adalah Dari Ibnu Sirin, dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, katanyaุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ุตูŽู„ูŽุงุชูŽูŠู’ ุงู„ู’ุนูŽุดููŠูู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู†ู ุณููŠุฑููŠู†ูŽ ุณูŽู…ูŽู‘ุงู‡ูŽุง ุฃูŽุจููˆ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ู†ูŽุณููŠุชู ุฃูŽู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุซูู…ูŽู‘ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฎูŽุดูŽุจูŽุฉู ู…ูŽุนู’ุฑููˆุถูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ููŽุงุชูŽู‘ูƒูŽุฃูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ ุบูŽุถู’ุจูŽุงู†ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽุดูŽุจูŽู‘ูƒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุตูŽุงุจูุนูู‡ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ุฎูŽุฏูŽู‘ู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽูŠู’ู…ูŽู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูŽู‡ู’ุฑู ูƒูŽููู‘ู‡ู ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ ูˆูŽุฎูŽุฑูŽุฌูŽุชู’ ุงู„ุณูŽู‘ุฑูŽุนูŽุงู†ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจู ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ู‚ูŽุตูุฑูŽุชู’ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑู ููŽู‡ูŽุงุจูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽู„ูู‘ู…ูŽุงู‡ู ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูููŠ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุทููˆู„ูŒ ูŠูู‚ูŽุงู„ู ู„ูŽู‡ู ุฐููˆ ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽู†ูŽุณููŠุชูŽ ุฃูŽู…ู’ ู‚ูŽุตูุฑูŽุชู’ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุณูŽ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุชูู‚ู’ุตูŽุฑู’ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฐููˆ ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ู†ูŽุนูŽู…ู’ ููŽุชูŽู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ูŽ ููŽุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ู…ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ูˆูŽุณูŽุฌูŽุฏูŽ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุณูุฌููˆุฏูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุทู’ูˆูŽู„ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฑูŽููŽุนูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ูˆูŽูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ูˆูŽุณูŽุฌูŽุฏูŽ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุณูุฌููˆุฏูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุทู’ูˆูŽู„ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุฑูŽููŽุนูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ูˆูƒุจุฑ. ูุฑุจู…ุง ุณุฃู„ูˆู‡ ุซู… ุณู„ู…ุŸ ููŠู‚ูˆู„ ู†ุจุฆุช ุฃู† ุนู…ุฑุงู† ุจู† ุญุตูŠู† ู‚ุงู„ ุซู… ุณู„ู….โ€œRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat bersama kami pada suatu shalat siang.โ€ Demikianlah Abu Hurairah menamakannya tetapi saya telah lupa. Dan Abu Hurairah berkata โ€œLalu Beliau shalat bersama kami dua rakaat lalu salam. Kemudian Beliau bangun menuju sebuah kayu yang terbentang di masjid dan bersandar padanya seakan dia sedang marah. Lalu Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dan merekatkan jari-jarinya, dan meletakan pipi kanannya pada punggung telapak tangan kirinya. Manusia bergegas keluar melalui pintu masjid dan mengatakan โ€œShalat diqashar!โ€ Pada mereka terdapat Abu Bakar dan Umar. Keduanya segan untuk menanyakan hal itu. Pada mereka ada seseorang bertangan panjang yang dinamakan Dzulyadain, dia bertanya โ€œWahai Rasulullah, apakah kau lupa atau kau mengqashar shalat?โ€ Beliau menjawab โ€œAku tidak lupa dan tidak juga qashar.โ€ Maka nabi bertanya โ€œApakah benar apa yang dikatakan Dzulyadain?โ€ Mereka menjawabโ€ โ€œBenar.โ€ Maka beliau maju dan shalat melanjutkan yang tertinggal, lalu dia takbir dan sujud sebagaimana sujudnya atau lebih panjang, kemudian mengangkat kepalanya dan takbir, kemudian takbir dan sujud sebagaimana sujudnya atau lebih panjang, kemudian dia mengangkat kepalanya lagi dan bertakbir. Barangkali mereka bertanya โ€œKemudian salam?โ€ Dikabarkan kepadaku bahwa Imran bin Hushain berkata โ€œKemudian salam.โ€โ€ HR. Bukhari No. 482 dan Muslim No. 573Imam Muslim memasukkan hadits ini dalam Bab As Sahwi fis Shalah was Sujud Lahu Bab Lupa Dalam Shalat dan Sujud KarenanyaRiwayat ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam sujud sahwi setelah salam, Beliau melakukannya tanpa tasyahud, tetapi ditutup dengan salam lagi sebagaimana ditegaskan oleh Imran bin Hushain. Inilah petunjuk yang sangat jelas tentang cara sujud Kelebihan jumlah rakaat juga menyebabkan seseorang wajib menjalankan sujud sahwi. Dalilnya adalahDari Abdullah bin Masโ€™ud Radhiallahu Anhu, katanyaุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ุธูู‘ู‡ู’ุฑูŽ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ููŽู‚ููŠู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุฒููŠุฏูŽ ูููŠ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุฐูŽุงูƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชูŽ ุฎูŽู…ู’ุณู‹ุง ููŽุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู…ูŽุง ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽโ€œBahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat Zhuhur lima rakaat. Lalu ada orang yang berkata kepadanya โ€œApakah memang rakaat shalat ditambah?โ€ Beliau bersabda โ€œMemang kenapa?โ€ orang itu menjawab โ€œEngkau shalat lima rakaat.โ€ Maka Nabi pun sujud dua kali setelah salam.โ€ HR. Bukhari No. 1168 dan Muslim No. 572Riwayat ini, menunjukkan sujud sahwi Beliau lakukan setelah salam. Sujud sahwi setelah salam dilakukan karena kesalahan tersebut diketahui dan diingat setelah usai shalat setelah salam.3. Lupa melakukan tasyahud awal atau meninggalkan sunah-sunah dalam adalah, dari Ibnu Buhainah Radhiallahu Anhu, katanyaุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ููŽู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠ ุงู„ุฑูŽู‘ูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽุณูŽุจูŽู‘ุญููˆุง ููŽู…ูŽุถูŽู‰ ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ููŽุฑูŽุบูŽ ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ู ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุซูู…ูŽู‘ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽโ€œBahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat, beliau bangun pada rakaat kedua, maka jamaโ€™ah mengucapkan subhanallahโ€™ maka beliau tetap melanjutkannya, lalu ketika selesai shalat, Beliau sujud dua kali lalu salam.โ€ HR. An Nasaโ€™i No. 1177, 1178, Ibnu Majah No. 1206, 1207. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan An Nasaโ€™i No. 1177, 1178, dan Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1206, 1207Menurut hadits ini jika sudah terlanjur tegak berdiri, maka imam tidak usah duduk lagi, dia lanjutkan saja tetapi setelah selesai shalat dia sujud dua kali sahwi lalu salam. Tetapi, jika berdirinya belum sempurna tegaknya, maka boleh baginya untuk duduk lagi untuk tasyahhud awal, dan akhirnya tanpa melakukan sujud ini ditegaskan dalam riwayat dari Mughirah bin Syuโ€™bah Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabdaุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุงู„ุฑูŽู‘ูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽุชูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุงุฆูู…ู‹ุง ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงุณู’ุชูŽุชูŽู…ูŽู‘ ู‚ูŽุงุฆูู…ู‹ุง ููŽู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู’ ูˆูŽูŠูŽุณู’ุฌูุฏู’ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ ุงู„ุณูŽู‘ู‡ู’ูˆูโ€œJika salah seorang kalian berdiri ketika rakaat kedua tetapi belum sempurna, maka hendaknya duduk, jika sudah sempurna maka janganlah duduk. Lalu sujudlah dua kali sebagai sahwi.โ€ HR. Abu Daud No. 949, 950, Ibnu Majah No. 1208. Hadits ini shahih. Lihat Al Misykah Al Mashabih No. 1020, As Silsilah Ash Shahihah No. 341Riwayat ini menunjukkan bahwa sujud sahwi juga bisa dilakukan sebelum salam, yakni ketika kesalahan tersebut diketahui dan diingat masih di dalam ini juga menunjukkan bahwa meninggalkan sunnah-sunnah shalat mengharuskan pelakunya untuk sujud sahwi. Bagaimana meninggalkan qunut Shubuh?Bagi yang meyakini qunut Shubuh adalah sunnah, tentu mereka meyakini jika meninggalkannya atau salah dalam menempatkannya, maka hendaknya sujud sahwi. Inilah keyakinan masyhur ulama madzhab Asy Syafiโ€™ Imam Asy Syafiโ€™i Radhiallahu Anhuูˆู„ุฐู„ูƒ ู„ูˆ ุฃุทุงู„ ุงู„ู‚ูŠุงู… ูŠู†ูˆู‰ ุจู‡ ุงู„ู‚ู†ูˆุช ูƒุงู† ุนู„ูŠู‡ ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุณู‡ูˆ ู„ุงู† ุงู„ู‚ู†ูˆุช ุนู…ู„ ู…ุนุฏูˆุฏ ู…ู† ุนู…ู„ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูุฅุฐุง ุนู…ู„ู‡ ููŠ ุบูŠุฑ ู…ูˆุถุนู‡ ุฃูˆุฌุจ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู‡ูˆ.โ€œOleh karena itu, jika seseorang memperlama berdiri, dengan itu dia meniatkan sebagai qunut, maka wajib baginya sujud sahwi, sebab qunut adalah amalan tertentu di antara amalan shalat lainnya, jika dia melakukannya bukan pada tempatnya, maka wajib baginya sahwi.โ€ Imam Asy Syafiโ€™i, Al Umm, 1/136, Darul FikrMaka, bagi yang berkeyakinan sebagaimana madzhab Asy Syafiโ€™i bahwa qunut itu adalah sunnah, sedangkan meninggalkan sunnah adalah termasuk sebab terjadinya sujud sahwi, maka sangat wajar dia melakukan sujud sahwi itu. Tetapi, bagi seseorang yang tidak meyakini adanya qunut Shubuh, bahkan membidโ€™ahkannya, karena dia mengikuti pendapat Imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hanifah dan lainnya, maka tidak mungkin dia sujud sahwi karena meninggalkannya, sebab menurutnya qunut Shubuh adalah bidโ€™ah dan keliru, tidak mungkin sujud sahwi gara-gara meninggalkan bidโ€™ah dan kekeliruan. Maka, hal yang menjadi aneh jika ada orang yang tidak meyakini adanya qunut, tetapi dia sujud sahwi gara-gara meninggalkan sesuatu yang dianggapnya bidโ€™ah itu. Begitu pula jika dia menjadi makmum bagi imam yang berqunut, ketika imam sujud sahwi karena meninggalkan qunut, maka makmum seperti itu tidak perlu ikut sahwi, sebab dia tidak meyakini syariat qunut. Imam meyakini sunnah, maka wajar dia sahwi jika meninggalkannya, sedangkan makmum meyakininya bidโ€™ah, maka menjadi tidak wajar jika dia sahwi karena kami menganjurkan, apalagi di daerah yang rawan dan sensitif, hendaknya makmum bersikap bijak untuk mengikuti dan mengaminkan imam yang qunut. Bukan karena membenarkannya, tetapi untuk menjaga kesatuan hati dan rapatnya shaf kaum muslimin. Inilah sikap yang diambil oleh Imam Ahmad bin Hambal, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Ibnu Utsaimin, para ulama di Lajnah Daimah, dan lainnya. Lihat Tulisan saya Sikap Bijak Para Imam Ahlus Sunnah Menghadapi Persoalan QunutWallahu Aโ€™ Ragu-ragu dalam ini juga membuat wajib seseorang untuk sujud sahwi. DalilnyaDari Abu Said Al Khudri Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabdaุฅูุฐูŽุง ุดูŽูƒูŽู‘ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุซูู‘ู†ู’ุชูŽูŠู’ู†ู ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุดูŽูƒูŽู‘ ูููŠ ุงู„ุซูู‘ู†ู’ุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุซูŽู‘ู„ูŽุงุซู ููŽู„ู’ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ู‡ูู…ูŽุง ุซูู†ู’ุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽูŠูŽุณู’ุฌูุฏู’ ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ูŽโ€œJika di antara kalian ragu, apakah rakaat pertama dan kedua, maka jadikanlah itu sebagai rakaat pertama saja. Jika kalian ragu pada rakaat kedua dan ketiga, maka jadikanlah itu sebagai rakaat kedua. Oleh karena itu, sujudlah dua kali sebelum salam.โ€ HR. At Tirmidzi No. 396, Ibnu Majah No. 1204. Hadits ini shahih. Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 396. Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 1204Dari hadits ini โ€“dan hadits lain yang serupa- jumhur ulama mengatakan, bila seseorang ragu-ragu terhadap jumlah rakaat shalat, maka hendaknya dia meyakinikan rakaat yang lebih sedikit, kemudian dia melakukan ada juga ulama yang mengatakan bahwa ragu-ragu dalam shalat, seseorang yang tidak tahu sudah berapa rakaat shalatnya, bukan diselesaikan dengan sahwi, tetapi harus diulang shalatnya. Hal ini diinformasikan oleh Imam At Tirmidzi berikut iniูˆ ู‚ุงู„ ุจุนุถ ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู… ุฅุฐุง ุดูƒ ููŠ ุตู„ุงุชู‡ ูู„ู… ูŠุฏุฑ ูƒู… ุตู„ู‰ ูู„ูŠุนุฏ .โ€œBerkata sebagian ulama jika seseorang ragu di dalam shalatnya, dia tidak tahu sudah berapa rakaat shalatnya, maka hendaknya dia mengulangi shalatnya.โ€ Sunan At Tirmidzi No. 396. Dan, pendapat jumhur ulama yang menyatakan sujud sahwi adalah pendapat yang lebih kuat dan telah diterangkan dalam berbagai hadits akhiru daโ€™wana an alhamdulillahi rabbil alamin. Wallahu Aโ€™ ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga mengalami lupa, dan ini merupakan pendapat jumhur ulama. Ada juga yang mengatakan bahwa Beliau tidak boleh lupa, melainkan itu adalah kesengajaan Beliau. Pendapat ini keliru dan lemah, sebab lupanya Beliau terhadap sesuatu diakuinya sendiri dan sama sekali tidak menodai ke-maโ€™shuman-nya. Justru hikmah dan rahasia lupanya itu merupakan penjelasan atas tasyriโ€™ pensyariatan, dan keringanan bagi umatnya jika mereka mengalami lupa sebagaimana bersabdaุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูˆู’ ุญูŽุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุดูŽูŠู’ุกูŒ ู„ูŽู†ูŽุจู‘ูŽุฃู’ุชููƒูู…ู’ ุจูู‡ู ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ู…ูุซู’ู„ููƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ุณูŽู‰ ูƒูŽู…ูŽุง ุชูŽู†ู’ุณูŽูˆู’ู†ูŽ ููŽุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุณููŠุชู ููŽุฐูŽูƒู‘ูุฑููˆู†ููŠSesungguhnya jika terjadi sesuatu dalam shalat saya akan beritahu kepada kalian, tetapi saya hanyalah manusia seperti kalian. Saya lupa sebagaimana kalian lupa, jika saya lupa maka ingatkanlah saya. HR. Bukhari No. 401 dan Muslim No. 572Namun lupa di sini bukan lupa terhadap tabligh-nya beliau dalam menyampaikan risalah Islam kepada umatnya, sebab beliau tidak mungkin kitman menyembunyikan dan melalaikan tugasnya.
Mq3v.
  • s7pso4gxy9.pages.dev/177
  • s7pso4gxy9.pages.dev/328
  • s7pso4gxy9.pages.dev/395
  • s7pso4gxy9.pages.dev/95
  • s7pso4gxy9.pages.dev/355
  • s7pso4gxy9.pages.dev/327
  • s7pso4gxy9.pages.dev/452
  • s7pso4gxy9.pages.dev/111
  • sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan dalam sujud sahwi seperti bacaan